D’Kala, Game yang Populerkan Ogoh-ogoh di Dunia


Belajar dan mengenal  budaya  Bali (Hindu) yang terkandung di dalamnya tak harus melulu serius. Dengan bermain game pun bisa mengenal semua itu.  Lengkap atraksi  budaya yang terkadung didalamnya. Bagaimana bisa?

Sang  kreator  Putu Sudiarta, sekaligus pemiliki  PT Bamboo Cipta Persada, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan software di Bali mengkemas budaya Hindu yang belakangn marak diarak saat Nyepi. Yah, Ogoh-ogoh. Maskot budaya Bali yang satu ini di kemasnya dalam sebuah game yang antraktif sekaligus mengandung unsur filosopis yang mengagumkan.

D’kala,  game Ogoh-ogoh yang dikerjakan  dengan para pelajar SMK di Bali mulai akhir tahun 2011 yang lalu tersebut berbuah manis.kata Si empunya, Sudiarta, belakangan ini ia prihatin dengan perkembangan game yang menghiasi kehidupan para anak-anak.  Terlebih, pelajar tanpa adanya makna tersendiri ketika bermain game. Sehingga dengan ide cerita perayaan Nyepi tersebut memunculkan inovasi sebuah cultural games berbasis android.

“Disini kita memasukkan budaya Hindu  dalam sebuah game,” katanyadi Denpasar, beberapa saat yang lalu .   D’Kala merupakan aplikasi game pertama di dunia yang memuat mengenai Ogoh-ogoh. Menurut Sudiarta, budaya Bali  memiliki banyak sekali refrensi dan cerita yang mengandung historis  menarik dan unik,  sehingga  bisa di kemas dalam sebuah games. Untuk itu tak ada salahnya ia mempopulerkan ogoh-ogoh melalui d’kala.

Cara memainkan games ini menarik dan menantang.Pasalnya, disini kita akan ditantang untuk menyusun Ogoh-ogoh seperti Puzzle. Awalnya, ada kepala ogoh-ogoh yang berada di atas tumpukan berbentuk batang (wadah) , diarahkan agar seimbang dan tidak jauh dari tempatnya. Ketika berhasil mencapai keseimbangan,  berarti ogoh-ogoh akan terbentuk dengan sendirinya, dan membakar dirinya sebagai simbol penyucian (somya) .

Namun disini, semakin meningkat level yang dimainkan semakin sulit untuk menjaga keseimbangannya, terdiri sampai 6 level.“Level tersebut sebagai simbol  sifat manusia itu sendiri, yaitu sadripu,” ungkap alumni Stikom Surabaya tersbut.

Bahkan ia menuturkan, baru-baru ini sempat mengikuti pameran IT terbesar di dudia CeBIT-Hanonnver-Jerman. Respon masyarakat dunia terhadap ogoh-ogoh melalui games tersebut  pun antusias dan ingin banyak mengetahui budaya Bali.  Kedepan, dengan beragam gempuran budaya dier a digital, merupakan tantangn bagi masyarakat Bali untuk terus bertahan, terlebih di bidang  IT.

Baginya,  dengan mengedepankan game yang memuat tentang nilai-nilai budaya Bali (Hindu) lengkap dengan  atraksi budaya  sekiranya mampu merevitalisasi Bali . “ Rencananya, ada  pengembangan game mengenai pecalang dan siap selem,” pungkasnya menutup. Untuk game versi webnya dapat diakses di portal ini.

sumber foto : disini

About awitara

saat ini masih sebagai mahasisa aktif di salah satu perguruan ringgi negeri di Bali. kegiatan sehari-hari ngeliput kegiatan mahasiswa, koz aktif di pers mahasiswa dan mengasuh terbitan majalah "brahmastra". selain itu, saya juga menyukai banyak hal tentang TI . suka menulis., membaca, nge-blog, diskusi , jalan-jalan dan berbagai hal yang menyenangkan. isi dalam blog saya ini rata-rata kumpulan artikel tulisan yang pernah di terbitkan di koran lokal maupun nasional. ya, itung-itung berbagi informasi dan sambil belajar nulis.

Posted on 05/04/2012, in Hinduism and tagged , , , , , , . Bookmark the permalink. 4 Comments.

  1. saya sudah memainkannya. yuph cukup interaktif gamenya. salam kenal juga.

  2. ok, salam kenal.jangan kapok singgah yah…

  3. Hi salam kenal…. Awitara kenak dengan pemilik game tersebut? Atau tau dari mana saya bisa membeli games tersebut..Pls info …thx

  4. Aranantyo: bisa hubungi orangnya langsung atau bisa datang ke denpasar, hub: 08123641782 (sudiarta)

Leave a comment