Terimakasih Si Sibuk
Sibuk. Kata dan pernyatan yang paling klasik kita dengar dalam keseharian. Rutinitas yang padat hingga lupa makan, itu karena ulah dari mahluk yang bernama sibuk.
Kurang lebihnya seperti itu. Namun tak apalah jika kesibukan kita sendiri memang berarti dan memiliki tujuan nyata.
Sederhanya, produktif. Alias menghasilkan. Entah hasilnya materi maupun non materi. Sayang selama ini kesibukan masih diharapkan untuk menghasilkan materi yang mump
Setiap orang pastilah memiliki kesibukan masing-masing. Entah kerja, buat PR, skripsi, pacaran hingga gangguin dan nyelingkuhin pacar orang –kesuni. Apalagi bisa beli ini itu.
ibukan ini seyogianya tak patut dilakukan bisa fatal karmanyaJ, dan masih banyak tipe dan jenis kesibukan lainnya. Apalah itu. Sibuk tentu identik dengan kerja ataupun beraktivitas.
Sering pula kita dengar dan saksikan ketika sahabat atau siapapun, kata “sibuk” seringkali menjadi tameng atau kambing hitamnya. Misalnya beberapa pernyataan berikut yang amat ramah di telinga.
“Bantuin besok pindah kos ya”- “maaf aku besok SIBUK .“ “Nanti malam ada acara nggak, kalau nggak kita keluar main yuk,”- “ sori ya, aku nggak bisa soalnnya sibuk banget di rumah,” atau bahkan seperti ini, “kamu selama ini kok nggak pernah ngumpul, kemana aja?”- “ iya nih, soalny a aku sibuk banget, banyak kerjaan,” dan parahnya seperti ini. “Mungkin nanti saya tidak bisa banyak membantu ,” –“Dasar kamu sok sibuk”.
Ya itulah dia. Banyak pernyataan sibuk yang dilontarkan untuk sekadar menjadi dalih. Dalih yang juga kadang ada benarnya, dan juga sebaliknya. si Sibuk menjadi alternatif bagi mereka yang acapkali kepepet untuk menemukan alasan singkat atau sederhana, namun mengena.
Sayang si Sibuk terlalu sering dijadikan alternatif, sehingga saat ini ia tak lagi menjadi solusi melainkan masalah bagi diri sendiri dan orang lain. Namun tetap dibutuhkan
Bukan bermaksud berlebihan tapi itulah nyatanya. Di luar konteks itu, si Sibuk tetap menjadi primadona ditengah produktivitas kita masing-masing saat ini. si sibuk lah membuat kita bisa mengakses internet dan membaca isi blog saya, kalau tidak begitu ngapain anda melanjutkan baca isi blog ini? J yah itu karena anda saking sibuknya memperhatikan blog saya bukan? (#bangga)
Berterimakasihlah pada si Sibuk. Meskipun dia tidak berwujud, yang jelas bisa kita rasakan. Karena si Sibuklah saya selama ini berusaha belajar mengatur waktu dan menghormatinya. Termasuk juga anda. Betul-betul si Sibuk yang super sibuk mengubah hidup saya, bagimana dengan anda?
Sumber foto disini
Posted on 26/04/2012, in Refleksi and tagged Kerja, Produktif, Selingkuh, Sibuk. Bookmark the permalink. 2 Comments.
sekali2 sambil liburan. kalo tertarik menulis sesuatu yang berhubungan dangan wisata di Bali. skalian mencobanya, silahkan hubungi saya di 081338667808 (agung ) atau e-mail di balibuddy@gmail.com
gpp lah sibuk mas daripada nggak ada kerjaan.. :p